WWW.JURAGANQQ.COM| Permainan Kartu Online Terbesar di Indonesia 100% fair play BBM: 2C1E0ABA

Kamis, 20 Oktober 2016

Tionghoa Pun Bisa Jadi Presiden Dan Itu Kamu, Ahok

JURAGANQQ - Ketika itu, Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Basuki Cahaya Purnama yang menghadiri Haul ke-4 Gus Dur di Pondok Pesantren Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (21/10/2016) malam. di Ciganjur mendapatkan kesempatan untuk menceritakan kesan- pesan atau testimoninya tentang Gus Dur. Wagub yang populer dipanggil Ahok ini mengenal Gus Dur setelah Gus Dur tidak lagi menjadi presiden. Perkenalan tersebut melalui putri Gus Dur, Yenny Wahid. 


Ahok menuturkan, ia pernah terpilih menjadi bupati di tempat yang muslimnya 93%, yaitu Kabupaten Belitung Timur. “Kalau kita menggunakan peta politik, Belitung itu tahun 1955 partai masyumi yang menang pemilu. Maka yang menguasai di sana itu partai Bulan Bintang,” kata Ahok”Nah, saya menjadi bupati di tengah 93% orang muslim. Lalu 16 bulan kemudian saya harus berhenti. Karena saya ingin sekali undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) itu berlaku di Indonesia,” jelas pria kelahiran 29 Juni 1966 ini. 

Kemudian mantan anggota DPR RI Partai Golkar ini mengusulkan kepada gubenur supaya diberlakukan SJSN di Propinsi Bangka Belitung. Karena ia percaya, tidak mungkin menghadapi pertempuran perdagangan bebas asia tenggara (AFTA) 2015, kalau kita tidak memiliki jaminan sosial nasional. “Kesehatan, pensiun, Kematian, hari tua, kecelakaan itu yang jadi pikiran saya,” tegas Ahok. 

Namun usulnya ditolak gubernur. Bahkan sang gubernur bilang, kalau mau diwujudkan SJSN, Ahok harus nyalon gubernur. Tapi waktu itu tidak ada partai yang mendukungnya. Akhirnya Ahok menelepon Yenny Wahid yang ditindaklanjuti dengan bertemu Gus Dur. 

Pertanyaan Gus Dur waktu itu sederhana, “Kenapa mau berhenti (dari bupati Belitung Timur)? Apa maunya?” Jawab Ahok, “Saya ingin mewujudkan ada pensiun pertama di Indonesia, di provinsi Bangka Belitung, supaya orang tua bisa ada pensiun.” Ternyata Gus Dur tertarik. 

Ahok juga menemui Bursah Zamubi dari partai Bintang Reformasi, waktu itu punya 3% suara DPRD Babel. “Saya jual nama Gus Dur,” kata suami Veronica Tan, ST. Ahok kemudian menceritakan soal AFTA 2015. “Kalau saya jadi gubernur Bangka Belitung, saya punya 8 tahun untuk menyiapkan Bangka Belitung menjadi pusat pertempuran negara-negara Asia Tenggara.” 


Akhirnya pria yang punya nama tionghoa Zhong Wanxie ini ditetapkan menjadi calon gubernur Bangka Belitung. Masalah yang kemudian muncul, Gus Dur sakit dan harus sering cuci darah. Namun Gus Dur bersedia kampanye untuk Ahok. “Tapi gus, tidak ada pesawat charteran pribadi, uang saya tidak cukup. Naik pesawat Sriwijaya Air saja Gus,” kata Ahok. Gus Dur mau. Tapi begitu terbang ke Bangka Belitung, Gus Dur harus balik lagi cuci darah. 

Yang menyakitkan Ahok saat kampanye adalah adanya selebaran yang bertuliskan ‘Gus Dur kiai palsu, mendukung kafir jadi gubernur”. Mendapat laporan Ahok soal ini, Gus Dur hanya berkata, ”biarin saja”. 

“Selebaran itu ditempelin dimana mana gus?”, kata Ahok mengadu. “Tidak ngerti Islam itu, tidak ngerti Al-qur’an, Islam tidak begitu, mereka tidak ngerti isi al-qur’an, biarin saja”, kata Gus Dur. 

Nah, begitu dicurangi, Gus Dur waktu itu tidak terima dan membawanya ke Mahkamah Agung. Tapi, ada ancaman rusuh jika Ahok menang. “Biarin aja, kita kirim 2.000 Banser,” jawab Gus Dur. 

“Wah 2.000 Banser makannya gimana?” tanya Ahok. “Bikin tenda aja, nanti naik kapal, kasih makan aja,” jawab Gus Dur enteng. 

“Gus, kalau nanti Banser datang, nanti bisa mati orang-orang,” kata Ahok yang mengkhawatirkan terjadinya bentrok Banser dengan masyarakat Bangka Belitung. 

“Tidak mungkin, gak berani lawan banser,” jawab Gus Dur meyakinkan Ahok. 

“Gus, lebih baik jangan lah Gus, nanti orang mati gara-gara saya pingin jadi gubernur,” kata Ahok. Gus Dur terdiam. 

Kemudian Ahok berkata, “Gus, keturunan Tionghoa sepertinya belum bisa jadi gubernur Gus. Gubernur itu hanya ada 33 di tanah air ini.” Setelah terdiam, Gus Dur menjawab, “Siapa bilang. Jadi presiden aja bisa kamu!” Inilah yang memberi semangat dan keberanian sosok Basuki Tjahaja Purnama terjun di dunia politik.

0 komentar:

Posting Komentar